Konsep burning in headphones sama dengan konsep menekuk sepatu baru untuk melenturkannya. Headphones yang baru kita beli biasanya memiliki diafragma yang masih kaku. Sama seperti sepasang sepatu baru. Untuk melenturkan sepatu baru biasanya kita menekuk sepatu tersebut atau hanya dengan menggunakannya sampai lentur sendiri.
Secara teknis istilah burning in digunakan untuk sebuah proses menstabilkan diafragma pada headphones menjadi kondisi yang seharusnya. Proses fisiknya adalah diafragma akan semakin lentur selama penggunaan dan akhirnya akan mencapai titik yang dianggap final.
Headphones baru biasanya menghasilkan suara yang tidak sebaik headphones yang telah lama digunakan. Butuh waktu bagi headphones baru untuk mencapai tahap final atau biasa disebut break in. Biasanya orang menginginkan headphones mereka memiliki kualitas suara yang 'seharusnya' secepat mungkin. Banyak orang tidak ingin lama menunggu proses tersebut selama berminggu bahkan bulanan dalam penggunaan normal. Jadi pilihannya adalah dengan melakukan burn in untuk mempercepat proses melenturnya diafragma.
Gagasan dibalik burn in adalah berusaha untuk mencapai titik dimana perubahan audio terhenti. Dengan kata lain headphones akan memiliki driver sesuai desainnya. Setelah mencapai titik tersebut, penggunaan reguler dari headphones tidak akan mengubah suara yang dihasilkan secara signifikan, kecuali headphones tersebut telah mencapai pemakaian ribuan jam atau driver telah mulai aus. Meskipun banyak juga yang beranggapan bahwa proses burn in tidak akan pernah selesai.
Ada beberapa cara melakukan burn in headphones dan tidak ada bukti bahwa sebuah cara lebih baik dari yang lainnya, jadi kita bisa memilih mana cara kita sukai. Waktu yang dianjurkan untuk burning headphones adalah kira-kira 100 hingga 200 jam, namun banyak juga yang mengatakan kualitas suara headphones mereka meningkat walau dengan waktu burn in kurang dari 100 jam.
Sayangnya, jika kita telah memiliki headphones untuk jangka waktu lama dan telah sering digunakan (ratusan atau bahkan ribuan jam) berarti kita telah cukup melakukan burn in melalui penggunaan yang berulang.
Cara Melakukan Burning In Headphones
Berikut ini beberapa cara untuk melakukan burn in:1. Gunakan saja headphones kita
Kapanpun kita menggunakan headphones, itu artinya secara teknis kita tengah melakukan proses burn in. Hanya dengan mendengarkan musik atau radio melalui headphones, kita tengah meningkatkan kualitas suaranya. Ini adalah proses bertahap, dan akan memakan waktu lebih lama daripada cara lainnya, tapi tetap merupakan metoda yang benar.2. Memutar musik
Kita juga dapat melakukan burning in headphones dengan memutar sembarang musik. Tetapi sebaiknya kita pilih lagu-lagu dari frekwensi tinggi ke rendah. Cara terbaik adalah dengan membuat sebuah playlist dari berbagai tipe lagu. Pilih sejumlah lagu dengan bass yang tinggi, kemudian beberapa lagu dengan nada tinggi, dan cari beberapa lagu yang menonjol dalam frekwensi pertengahan untuk menyeimbangkannya.Burning In Merusak Headphones?
Apakah burn in bisa merusak headphones? Anda beresiko merusak headphones kapan saja jika menaikan volume terlalu tinggi. Beberapa pakar merekomendasikan mengatur volume pada tingkat yang nyaman didengar selama proses burn in. Sementara lainnya merekomendasikan volume sedikit lebih tinggi dari batas pendengaran normal anda. Jika anda mendengar distrosi atau suara pecah pada volume tinggi, kemungkinan besar driver headphones anda rusak. Namun harus diperhatikan juga bahwa menggunakan volume yang terlalu rendah tidak akan efektif untuk burning in headphones anda.Kesimpulan
Tidak ada aturan baku dalam proses burn in headphones. Juga tidak ada aturan mengenai bagaimana suara headphones yang baik. Semuanya tergantung pada kita, sebagai pengguna. Jika kita senang dengan suara headphones setelah beberapa jam melakukan burn in, hal itu tidak jadi masalah. Yang jelas, burn in untuk headphone baru sama sekali tidak memerlukan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar