Makanan yang satu ini tidak kalah uniknya. Tentunya, sebagian besar orang Indonesia pernah menyantap telur asin. Apakah telur asin itu ? telur asin itu adalah telur yang diasinkan dengan metode penambahan garam dalam jumlah yang banyak sebagai pengawetan.
Terlebih dahulu sekilas akan saya ceritakan sejarah ditemukannya telur asin. Telur asin, konon diracik oleh sepasang suami istri warga Tionghoa di Indonesia yang bernama In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio sebagai ritual sembahan kepada Dewa Bumi. Biasanya, telur yang diasinkan adalah telur bebek. Karena persediaan telur bebek yang melimpah, mereka mulai menjualnya pada tahun 1950an. Telur asin dapat dikatakan awet dan tahan lebih lama dibandingkan telur pada umumnya. Terlebih jika digunakan sebagai bekal makanan ketika pergi jauh.
Pembuatannya cukup simple, dengan memilih telur yang sehat dan baik (dengan merendamnya di dalam air, apabila telur tenggelam sampai ke dasar, itu menandakan bahwa telur tersebut baik untuk diolah menjadi telur asin). Setelah itu, telur dibersihkan dan direndam dengan air garam selama 2-3 minggu. Selain metode tersebut, ada juga yang menggunakan batu bata atau abu sekam dan melumurinya dengan garam yang akan menutup seluruh permukaan bakal telur asin. Cukup simple bukan ?
Apabila proses pembuatan telah selesai, telur bisa dimasak sesuai selera. Pada umumnya, masyarakat Indonesia menyukai perebusan untuk telur asin. Ternyata telur asin memiliki manfaat, selain dapat dijadikan alternatif sumber protein dari daging. Telur asin memiliki kadar kalsium lebih tinggi dibandingkan dengan telur bebek biasa. Kemungkinan besar, hal ini terbentuk dari menyatunya mineral garam dengan telur bebek. Selain itu, kadar lemak menjadi sedikit dibandingkan telur bebek normal.
Lalu bagaimana dengan keripik telur asin ? inilah yang membuat saya penasaran. Sepengetahuan saya, belum ada yang namanya keripik telur asin. Kemungkinan besar, karena melimpahnya telur asin di suatu tempat, mereka mengolahnya menjadi sesuatu yang unik tapi tetap bermanfaat. Salah satunya keripik telur asin tersebut.
Jika dilihat, bentuknya seperti bagian dalam telur asin. Putih dengan kuning telur di tengah. Pastinya, bentuk ini layaknya keripik pada umumnya yaitu pipih. Saya pun mulai mencobanya. Baunya tidak terlalu menyengat seperti telur asin pada umumnya. Sedikit bau minyak goreng karena tentu saja pengolahannya dengan cara digoreng. Perbedaannya mulai saya temukan. Keripik ini tidak asli dari telur asin yang diiris tipis lalu dijemur dan digoreng. Melainkan bagian putihnya, aku rasa dicampur dengan tepung (kemungkinan besar tepung kanji). Mungkin dengan penambahan tepung kanji dimaksudkan sebagai penambah sensasi “kriuk” ketika mengunyah makanan ini. Cemilan yang cukup unik dan menarik. Dapat dijadikan cemilan ringan di sore hari sambil ditemani secangkir teh hangat.
Jika kamu menyukai cemilan dengan rasa gurih, yang digoreng, dan ringan, kemungkinan kamu akan menyukai keripik telur asin ini. Tidak ada salahnya jika kamu mencoba dan merasakannya. Silahkan tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk terus membaca artikel-artikel menarik lainnya dari kami. Salam hangat.
Kamu bisa memesan produknya di sini !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar