Banyak cemilan asli Indonesia yang patut kita coba. Pada umumnya, cemilan tersebut berbahan dasar tepung beras, tepung ketan, singkong, ubi merah, pisang, dengan paduan rasa manis dari gula aren ataupun gula pasir yang berasal dari tanaman tebu. Selain cemilan manis, cemilan asin pun juga tersedia.
Nah, kali ini saya akan memperkenalkan kepada kalian tentang cemilan dengan bentuk dan nama yang unik. Cemilan ini berasal dari daerah Garut, Jawa Barat (merupakan provinsi paling padat penduduknya di Indonesia). Cemilan tersebut bernama “burayot”. Apakah arti burayot ? burayot berarti “ngaburayot” atau dapat dikatakan bergelantungan. Jadi, ketika setelah matang karena digoreng, cemilan ini harus digantung terlebih dahulu sebelum disantap. Bentuknya yang aneh akan memungkinkan sebagian orang enggan untuk memakannya. Di sisi lain, nama lain dari burayot itu sendiri adalah “kont*l kejepit”. Istilah yang kurang lazim dan dikaitkan dengan alat kelamin laki-laki. Secara etika memang tidak layak. Namun, makanan ini memiliki minat yang cukup banyak di kalangan masyarakat setempat karena rasanya yang gurih, manis, dan legit.
Bagaimana dengan bahan-bahan dari pembuatan burayot itu sendiri? Bahannya memang tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia. Burayot diolah dari tepung beras dan gula merah. Bahannya cukup simple dan mudah ditemukan. Cara pengolahannya pun tidaklah sulit. Namun ketika menggoreng burayot, anda harus menyiapkan sebilah bambu yang telah diruncingkan untuk mengangkat burayot yang telah matang dari tempat penggorengan. Dengan cara mengangkat kue tersebut, mengakibatkan burayot berbentuk lancip di ujungnya.
Saya membeli kue ini khusus untuk diceritakan kepada anda. Saya memesannya langsung dari daerah asalnya, Garut. Kemasannya cukup bagus, cocok dijadikan oleh-oleh. Burayot ini tahan dua minggu untuk dikonsumsi (karena cemilan ini termasuk cemilan basah). Isi dalam satu kemasan ada sepuluh kue. Masing-masing dibungkus dengan plastic bening untuk menjaga kehigienisan kuenya.
Bagaimana dengan rasa dari burayot ? burayot memiliki rasa yang manis dan legit. Bagian luar burayot seperti lapisan kulit yang membungkus bagian dalam dari kue tersebut. Kulit luarnya terasa liat namun dapat dikunyah. Sedangkan bagian dalam dari burayot itu sendiri terasa legit dan manis. Bagi anda yang pernah mencoba kue ali atau kue cincin, anda mungkin akan merasakan rasa yang sama dari kue yang dinamakan burayot ini. Begitu pula dengan rasa kue cucur, mirip dengan rasa dari kue burayot.
Menurut saya, jika anda penyuka makanan olahan dari tepung beras dan bercita rasa manis, anda bisa menikmati kue burayot ini. Tapi, jika anda kurang menyukai makanan berminyak, hindarilah. Karena kue ini diolah dengan cara digoreng. Ketika anda juga tidak menyukai bentuknya, jangan paksakan diri anda untuk mencicipinya, meskipun sebagian orang berani untuk menyantapnya. Kemungkinan, karena keunikan dari nama dan bentuknya, burayot memiliki penggemar tersendiri. Saya secara pribadi kurang begitu menyukai makanan ini karena bentuknya dan rasanya (karena saya lebih menyukai kue dari olahan tepung ketan). Namun, suami dan anak-anak saya sangat menyukai kue ini. Mereka berpendapat, kue ini memiliki rasa yang enak dan tradisional. Cocok sekali dijadikan sebagai teman minum teh.
Sekian dulu review kue burayot dari saya. Jika kalian ingin menanggapi postingan saya, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga hari-harimu bahagia, see you next time…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar